Agustinus Adi Kurdi (lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 22 September 1948; umur 64 tahun) adalah seorang aktor dan bintang sinetron Indonesia.
Adi Kurdi memulai kariernya sebagai pemain teater. Sekitar tahun 1970 Adi Kurdi mulai bergabung dengan Bengkel Teater pimpinan dramawan kenamaan WS Rendra. Kepiawaian Adi berteater sempat dipercaya oleh Rendra sebagai pemeran utama dalam pementasan teater "Kisah Perjuangan Suku Naga" yang terkenal.Di jagad teater Indonesia, nama Adi Kurdi bisa jadi jaminan sukses bagi sebuah pementasan. Meski ia sudah banyak berkecimpung di dunia layar lebar, Adi tetap dipandang sebagai salah satu pemain pentas yang berkarakter. Boleh jadi, karena bakat akting diatas panggung itulah menjadikan nama Adi Kurdi jadi pembicaraan di kalangan sineas Indonesia kala itu.
Penampilan Adi di layar lebar mulai menarik perhatian orang semenjak ia membintangi film "Gadis Penakluk" pada tahun (1980). Pada film itu, nama Adi Kurdi masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 1981. Pada tahun 1981, namanya kembali diperhitungkan atas perannya di film "Putri Seorang Jendral" karya sutradara besar Wim Umboh, meski ia hanya berperan sedikit saja.
Redupnya dunia perfilman nasional, tampaknya tidak menguburkan nama Adi Kurdi. Alumnus School of Art, Theater Program New York University ini juga turut mewarnai dunia sinetron Indonesia dengan berperan di berbagai judul sinetron.
Film
Adi Kurdi memulai kariernya sebagai pemain teater. Sekitar tahun 1970 Adi Kurdi mulai bergabung dengan Bengkel Teater pimpinan dramawan kenamaan WS Rendra. Kepiawaian Adi berteater sempat dipercaya oleh Rendra sebagai pemeran utama dalam pementasan teater "Kisah Perjuangan Suku Naga" yang terkenal.Di jagad teater Indonesia, nama Adi Kurdi bisa jadi jaminan sukses bagi sebuah pementasan. Meski ia sudah banyak berkecimpung di dunia layar lebar, Adi tetap dipandang sebagai salah satu pemain pentas yang berkarakter. Boleh jadi, karena bakat akting diatas panggung itulah menjadikan nama Adi Kurdi jadi pembicaraan di kalangan sineas Indonesia kala itu.
Penampilan Adi di layar lebar mulai menarik perhatian orang semenjak ia membintangi film "Gadis Penakluk" pada tahun (1980). Pada film itu, nama Adi Kurdi masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 1981. Pada tahun 1981, namanya kembali diperhitungkan atas perannya di film "Putri Seorang Jendral" karya sutradara besar Wim Umboh, meski ia hanya berperan sedikit saja.
Redupnya dunia perfilman nasional, tampaknya tidak menguburkan nama Adi Kurdi. Alumnus School of Art, Theater Program New York University ini juga turut mewarnai dunia sinetron Indonesia dengan berperan di berbagai judul sinetron.
Film
- Gadis Penakluk (1980)
- Bukan Istri Pilihan (1981)
- Putri Seorang Jendral (1981)
- Bunga Bangsa (1982)
- RA Kartini (1982)
- Hatiku Bukan Pualam (1985)
- Opera Jakarta (1985)
- Beri Aku Waktu (1986)
- Oeroeg (1993)
- Surat untuk Bidadari (1994)
- Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002)
- 3 Hari untuk Selamanya (2007)
- Anak-Anak Borobudur (2007)
- Ratu Kostmopolitan (2010)