Bekti Indratomo atau sering disebut dengan Indra Bekti merupakan artis indonesia yang lahir di Jakarta, 28 Desember 1977 dan berprofesi sebagai pemain film, presenter, dan bintang iklan. Indramerupakan artis indonesia yang sudah bermain di beberapa Film layar Lebar diantaranya 5 Sehat 4 Sempurna (2002), Cinta 24 Karat (2003), Biarkan Bintang Menari (2003). Indra bekti merupakan presenter dari acara talkshow Ceriwis yang dibawakannya bersama ruben onsu dan cici panda.
Karirnya dimulai ketika ia duduk di bangku SMP, indra saat itu sedang mengisi suara untuk film kartun yang berjudul Candy-Candy. Saat itu indra mendapat bayaran Rp 30.000 per tokohnya. Tetapi walau dengan penghasilan seperti itu, indra sudah bangga karena ia dapat membelanjakan apa saja yang ia inginkan tanpa harus meminta – minta dengan sang orang tua.
Sesudahnya menyelesaikan studi di SMU Jaya Wisata Menteng, Jakarta, Indra pun menoba peruntungannya dengan siaran di radio dan akhirnya ia pun masuk TV. Pertama kali nya ia muncul di tv ketika dirinya menjadi pembawa acara Tralal Trilili bersama penyanyi Agnes Monica.
Indra pun mulai mendapatkan tawaran untuk siaran di radio swasta, dan dari situlah ia mendapatkan pelajaran tentang soal public speaking. Indra pun melanjutkan studinya setelah lulus SMA ke kuliah jurusan public speaking D1 di London School sesuai minatnya terhadap dunia presenter.
Namanya mulai dikenal publik lewat acara yang dibawakannya bersama indy barends di “CERIWIS”. Indra bekti mulai dikenal lewat aksi kocaknya di “CERIWIS”. Selain itu, indra bekti juga menjadi host diberbagai acara onair maupun offair. Diakuinya, dengan menjadi pembawa acara, dirinya bisa membeli mobil dan mencicil apartemen.
Di masa kecilnya, indra bekti mempunyai pengalaman yang buruk. Kala itu ia memang bandel. Waktu duduk di bangku sekolah dasar, ia bermain bersama sepupunya di kolam. Mereka bermain semprot air, ketika sepupunya lagi lengah, indra pun ingin mengagetkannya dengan mendorong ke kolah, tetapi nasib naas menimpa indra, dorongannya terlalu kencang hingga ia kehilangan kendali dan kakinya terpeleset. Kepalanya pun terbentur ke batu, dan darah mengalir banyak ke kolam. Sejak itu ia trauma dengan air yang ada di kolam. Bukan trauma pada air.