H. Muhammad Bokir bin Dji'un (lahir di Cisalak Pasar, Bogor, Jawa Barat, pada 25 Desember 1925 - wafat di Jakarta, 18 Oktober 2002) adalah seorang seniman lenong Betawi. Dia terlahir dari pasangan Mak Kinang & Dji'un, serta bersaudara dengan Dalih bin Dji'un dan Ni'iih bin Dji'un.
Sejak belasan tahun Bokir ikut bapaknya Ji'un dalam rombongan topeng Betawi. Mulai 1963 memimpin group sendiri, "Setia Warga". Sesudah muncul di TVRI (1975) dan pentas TIM (1976), namanya melejit meski disalah-kaprahkan sebagai bintang lenong. Pada tahun 1995 Haji Mohammad Bokir menegaskan bahwa dia itu sebenarnya pemain topeng, sejak dari ayah dan kakeknya semuanya pemain topeng. Debutnya di film sebagai pemain pembantu dalam Duyung Ajaib (1978). Walaupun pada 90-an grup topengnya mulai kurang panggilan, tetapi Bokir sendiri tetap masih diminati, baik untuk layar perak maupun layar kaca. Pada 1995 ikut sinetron Pengantin Santai dan Koboi Kolot, tahun 1997 dalam Fatima dan Pelangi di Rumah Susun.
Sejak belasan tahun Bokir ikut bapaknya Ji'un dalam rombongan topeng Betawi. Mulai 1963 memimpin group sendiri, "Setia Warga". Sesudah muncul di TVRI (1975) dan pentas TIM (1976), namanya melejit meski disalah-kaprahkan sebagai bintang lenong. Pada tahun 1995 Haji Mohammad Bokir menegaskan bahwa dia itu sebenarnya pemain topeng, sejak dari ayah dan kakeknya semuanya pemain topeng. Debutnya di film sebagai pemain pembantu dalam Duyung Ajaib (1978). Walaupun pada 90-an grup topengnya mulai kurang panggilan, tetapi Bokir sendiri tetap masih diminati, baik untuk layar perak maupun layar kaca. Pada 1995 ikut sinetron Pengantin Santai dan Koboi Kolot, tahun 1997 dalam Fatima dan Pelangi di Rumah Susun.