Yusuf Macan Effendi (lahir di Jakarta, 14 September 1966; umur 46 tahun) atau lebih dikenal dengan nama Dede Yusuf adalah seorang aktor Indonesia yang terkenal akan film-film laganya. Dia juga adalah salah seorang anggota DPR dari PAN periode 2004-2009, dan saat ini merupakan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat periode 2008-2013. Beliau pindah partai dari PAN ke Partai Demokrat
Masa Kecil
Dede Yusuf merupakan anak kedua dari pasangan (alm) Ir. Tammy Effendi dan Rahayu Effendi. Kakaknya adalah Bob Soelaiman Effendi. Ayahnya bekerja sebagai Direktur di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Sementara Ibunya seorang penari di Istana Bogor dan Pramugari Garuda yang beralih profesi menjadi bintang film pada awal tahun 1965. Saat Dede lahir, salah satu film ibundanya, Macan Kemayoran menuai sukses. Sehingga ayahnya menamakan “Macan”. Agar tidak terkesan galak, kakek Dede menambahkan nama “Yusuf”.
Awalnya keluarga Dede masih menumpang di rumah sang kakek Roestam Effendi (pujangga prosa angkatan 1945). Saat Dede berusia 8 tahun, orang tuanya berpisah. Dede dan kakaknya selalu berganti-ganti rumah, kadang di rumah ayah, kadang di rumah ibu. Kondisi tersebut membentuk karakter Dede menjadi agak badung dan nakal. Untuk meredam hobi berkelahinya, ayahnya mengikutkan Dede dalam kegiatan silat. Dede juga mempunyai hobi membaca komik. Hobi ini begitu mempengaruhinya sehingga Dede bercita-cita menjadi manusia super seperti Batman atau Superman dan astronot.
Peristiwa perceraian orang tua Dede tidak hanya berdampak negatif. Akibat perpisahan itu, Dede menjadi sosok yang mandiri. Bahkan pada usia 10 tahun Dede sudah menjalankan bisnis penyewaan komik kepada teman-teman di sekolahnya.
Remaja
Sejak SMP Dede sudah mengikuti program weight training ala idolanya, Arnold Schwarzenegger. Sehingga tubuh Dede menjadi lebih kekar daripada teman seusianya saat itu. Dede pun tidak hanya mempelajari silat. Berbagai jenis olah raga bela diri dicobanya, seperti Karate, Kungfu, Kempo, Jujitsu, dan Taekwondo yang telah sampai pada tingkat DAN-IV Kukkiwon (fourth Dan).
Tak hanya berlatih, Dede juga mengikuti kompetisi bela diri, mulai dari kejuaraan cabang hingga tingkat nasional dari tahun 1982 hingga 1990. Dede pernah meraih gelar Juara Nasional Taekwondo kelas ringan tahun 1984 dan kelas ringan berat 1988. Dia pun terdaftar sebagai team nasional Indonesia selama beberapa tahun berturut turut. Sampai akhirnya dia berhenti bertanding dan konsentrasi melatih murid-muridnya di DOJO / DOJANG (sebutan untuk club bela diri). Termasuk mendirikan perguruan Taekwondo seperti Sembrani Club, BRI club, SMA 6 club, Pangudi Luhur Club, dll.
Karier
Showbiz
Kesukaan Dede pada beladiri, membuatnya berkeinginan menjadi bintang laga seperti Bruce Lee atau Chuck Norris. Dede pun rela mengikuti berbagai macam casting. Dia juga sering menjadi pemain figuran yang mendampingi bintang laga kala itu seperti Barry Prima, George Rudy, dan Advent Bangun. Dede juga menerima tawaran sebagai model di majalah-majalah ibukota. Dengan tekad untuk memasuki dunia showbiz sepenuhnya, Dede rela meninggalkan kuliah pada tahun keempatnya di Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti.
Kesempatan datang pada tahun 1986 dengan debut pertamanya sebagai peran pembantu di film Catatan Si Boy besutan sutradara Nasri Cheppy. Setelah itu, Dede semakin sering bermain film dan (juga) serial televisi. Serial televisi yang melambungkan namanya adalah Jendela Rumah Kita di TVRI dengan peran sebagai Jojo yang mampu bertahan selama 4 tahun (1989-1992).
Pada tahun 1992, Dede diajak oleh Ani Sumadi untuk memandu kuis Tak Tik Boom yang bertahan di papan atas rating televisi selama 6 tahun (1992-1998). Dede juga menjadi bintang iklan beberapa produk, di antaranya Tira Jeans, Homy Ped, Bosowa Motor, dan Green Sands, serta Bodrex. Bahkan Dede telah menjadi bintang iklan Bodrex selama 14 tahun.
Setelah meninggalnya sang ayah di penghujung tahun 1993, peran Dede berubah dari drama menjadi action. Serial action yang pernah dibintangi Dede adalah Jalan Makin Membara yang masuk nominasi Award Televisi. Dede juga membintangi dan menyutradarai film Reinkarnasi (2000) yang berhasil meraih pernghargaan sebagai Film Laga Terpuji Festival Film Bandung 2000.
Selain dikenal sebagai aktor, mantan foto model ini juga dikenal sebagai presenter, produser dan sutradara handal. Bahkan Piala Vidia Madya-FFI 1994 pernah dikoleksinya dari cerita serial Sepeda Anak Pak Uztad yang disutradarainya.
Politik
Dede berkenalan dengan dunia politik sejak bergabung dengan Kosgoro tahun 1992 sebagai salah satu pengurus pusat. Namun akhirnya dunia perfilman lebih menarik. Dede pun maju sebagai kandidat Ketua Umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) yang akhirnya dimenangkan Sys NS, sedang Dede menempati posisi sebagai Sekjen PARFI. Seiring kesibukannya untuk syuting, Dede akhirnya meletakkan jabatan itu. Akhirnya dunia politik praktis menariknya kembali. Dede mendaftar sebagai calon legislatif dari PAN untuk daerah pemilihan Jabar IX (Kuningan-Ciamis-Banjar). Dede pun terpilih sebagai Anggota Legislatif untuk masa jabatan 2004-2009 dan duduk di Komisi VII yg membidangi Energi, lingkungan Hidup, Minyak dan Gas serta Ristek. Beliau memutuskan untuk pindah partai ke Partai Demokrat.
Saat ini Dede adalah Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Ahmad Heryawan.
Pada tahun 2012 beliau memutuskan melanjutkan karier politiknya dan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat Periode 2013 - 2018 berpasangan dengan Lex Laksamana mantan Sekda Jawa Barat.
presenter
Russian Roulette (2003)
Tak Tik Boom (1992-1998)
Chance Of A Life Time (2004)
Rumahku (2006)
Masa Kecil
Dede Yusuf merupakan anak kedua dari pasangan (alm) Ir. Tammy Effendi dan Rahayu Effendi. Kakaknya adalah Bob Soelaiman Effendi. Ayahnya bekerja sebagai Direktur di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Sementara Ibunya seorang penari di Istana Bogor dan Pramugari Garuda yang beralih profesi menjadi bintang film pada awal tahun 1965. Saat Dede lahir, salah satu film ibundanya, Macan Kemayoran menuai sukses. Sehingga ayahnya menamakan “Macan”. Agar tidak terkesan galak, kakek Dede menambahkan nama “Yusuf”.
Awalnya keluarga Dede masih menumpang di rumah sang kakek Roestam Effendi (pujangga prosa angkatan 1945). Saat Dede berusia 8 tahun, orang tuanya berpisah. Dede dan kakaknya selalu berganti-ganti rumah, kadang di rumah ayah, kadang di rumah ibu. Kondisi tersebut membentuk karakter Dede menjadi agak badung dan nakal. Untuk meredam hobi berkelahinya, ayahnya mengikutkan Dede dalam kegiatan silat. Dede juga mempunyai hobi membaca komik. Hobi ini begitu mempengaruhinya sehingga Dede bercita-cita menjadi manusia super seperti Batman atau Superman dan astronot.
Peristiwa perceraian orang tua Dede tidak hanya berdampak negatif. Akibat perpisahan itu, Dede menjadi sosok yang mandiri. Bahkan pada usia 10 tahun Dede sudah menjalankan bisnis penyewaan komik kepada teman-teman di sekolahnya.
Remaja
Sejak SMP Dede sudah mengikuti program weight training ala idolanya, Arnold Schwarzenegger. Sehingga tubuh Dede menjadi lebih kekar daripada teman seusianya saat itu. Dede pun tidak hanya mempelajari silat. Berbagai jenis olah raga bela diri dicobanya, seperti Karate, Kungfu, Kempo, Jujitsu, dan Taekwondo yang telah sampai pada tingkat DAN-IV Kukkiwon (fourth Dan).
Tak hanya berlatih, Dede juga mengikuti kompetisi bela diri, mulai dari kejuaraan cabang hingga tingkat nasional dari tahun 1982 hingga 1990. Dede pernah meraih gelar Juara Nasional Taekwondo kelas ringan tahun 1984 dan kelas ringan berat 1988. Dia pun terdaftar sebagai team nasional Indonesia selama beberapa tahun berturut turut. Sampai akhirnya dia berhenti bertanding dan konsentrasi melatih murid-muridnya di DOJO / DOJANG (sebutan untuk club bela diri). Termasuk mendirikan perguruan Taekwondo seperti Sembrani Club, BRI club, SMA 6 club, Pangudi Luhur Club, dll.
Karier
Showbiz
Kesukaan Dede pada beladiri, membuatnya berkeinginan menjadi bintang laga seperti Bruce Lee atau Chuck Norris. Dede pun rela mengikuti berbagai macam casting. Dia juga sering menjadi pemain figuran yang mendampingi bintang laga kala itu seperti Barry Prima, George Rudy, dan Advent Bangun. Dede juga menerima tawaran sebagai model di majalah-majalah ibukota. Dengan tekad untuk memasuki dunia showbiz sepenuhnya, Dede rela meninggalkan kuliah pada tahun keempatnya di Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti.
Kesempatan datang pada tahun 1986 dengan debut pertamanya sebagai peran pembantu di film Catatan Si Boy besutan sutradara Nasri Cheppy. Setelah itu, Dede semakin sering bermain film dan (juga) serial televisi. Serial televisi yang melambungkan namanya adalah Jendela Rumah Kita di TVRI dengan peran sebagai Jojo yang mampu bertahan selama 4 tahun (1989-1992).
Pada tahun 1992, Dede diajak oleh Ani Sumadi untuk memandu kuis Tak Tik Boom yang bertahan di papan atas rating televisi selama 6 tahun (1992-1998). Dede juga menjadi bintang iklan beberapa produk, di antaranya Tira Jeans, Homy Ped, Bosowa Motor, dan Green Sands, serta Bodrex. Bahkan Dede telah menjadi bintang iklan Bodrex selama 14 tahun.
Setelah meninggalnya sang ayah di penghujung tahun 1993, peran Dede berubah dari drama menjadi action. Serial action yang pernah dibintangi Dede adalah Jalan Makin Membara yang masuk nominasi Award Televisi. Dede juga membintangi dan menyutradarai film Reinkarnasi (2000) yang berhasil meraih pernghargaan sebagai Film Laga Terpuji Festival Film Bandung 2000.
Selain dikenal sebagai aktor, mantan foto model ini juga dikenal sebagai presenter, produser dan sutradara handal. Bahkan Piala Vidia Madya-FFI 1994 pernah dikoleksinya dari cerita serial Sepeda Anak Pak Uztad yang disutradarainya.
Politik
Dede berkenalan dengan dunia politik sejak bergabung dengan Kosgoro tahun 1992 sebagai salah satu pengurus pusat. Namun akhirnya dunia perfilman lebih menarik. Dede pun maju sebagai kandidat Ketua Umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) yang akhirnya dimenangkan Sys NS, sedang Dede menempati posisi sebagai Sekjen PARFI. Seiring kesibukannya untuk syuting, Dede akhirnya meletakkan jabatan itu. Akhirnya dunia politik praktis menariknya kembali. Dede mendaftar sebagai calon legislatif dari PAN untuk daerah pemilihan Jabar IX (Kuningan-Ciamis-Banjar). Dede pun terpilih sebagai Anggota Legislatif untuk masa jabatan 2004-2009 dan duduk di Komisi VII yg membidangi Energi, lingkungan Hidup, Minyak dan Gas serta Ristek. Beliau memutuskan untuk pindah partai ke Partai Demokrat.
Saat ini Dede adalah Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Ahmad Heryawan.
Pada tahun 2012 beliau memutuskan melanjutkan karier politiknya dan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat Periode 2013 - 2018 berpasangan dengan Lex Laksamana mantan Sekda Jawa Barat.
presenter
Russian Roulette (2003)
Tak Tik Boom (1992-1998)
Chance Of A Life Time (2004)
Rumahku (2006)